Media Asing Diminta Objektif Memberitakan Soal Kerusuhan di Papua
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai NasDem Ahmad Ali menyesalkan pemberitaan sejumlah media asing yang terkesan membangun narasi bahwa reaksi warga Papua atas kerusuhan yang saat ini terjadi merupakan efek dari kebijakan rasis Indonesia.
Ahmad meminta media asing agar melihat dan memberitakan secara objektif fakta sesungguhnya yang terjadi di lapangan.
BACA JUGA: Jokowi Kepada Pace, Mace, dan Mama di Papua: Saya Memahami Perasaan Kalian
"Sangat disesalkan, banyak media asing menggoreng isu kemarahan warga Papua atas perbuatan oknum, sebagai reaksi sebagai kebijakan rasis Indonesia," kata Ahmad dalam siaran pers, Senin (19/8).
Ahmad Ali minta media asing agar obyektif memandang proses dan fakta kebijakan pemerintah pusat di Papua saat ini. Lima tahun terakhir, kata Ali, transformasi besar dilakukan di Papua.
"Mulai dari otonomi khusus, infrastruktur, energi, dan apresiasi kebudayaan, sungguh fokus dilakukan oleh Presiden Jokowi. Jadi kalau ada narasi kebijakan rasisme, sungguh sangat disayangkan," ujar Ahmad.
Menurut Ahmad Ali, ulah sekelompok orang tidak bisa digeneralisir sebagai kebijakan negara. Media asing, kata dia, harusnya bisa memosisikan dan menyajikan fakta secara objektif, bukan membangun narasi yang merusak citra Indonesia dalam pergaulan internasional.
BACA JUGA: Gubernur Papua Barat Sebut Korlap Aksi Demo di Manokwari sudah Diajak Bicara
Ketua Fraksi Partai NasDem Ahmad Ali menyesalkan pemberitaan sejumlah media asing yang terkesan membangun narasi bahwa reaksi warga Papua atas kerusuhan yang saat ini terjadi merupakan efek dari kebijakan rasis Indonesia.
- Isu Demo di Manokwari Hari Ini, Begini Pernyataan Keras Gubernur Papua Barat
- Suku Arfak Gelar Temu Adat Sikapi Situasi Manokwari, Begini Hasilnya
- Polemik Papua, Polisi Tak Tangkap Peserta Aksi Damai 19 Agustus di Manokwari
- Kemenkominfo Batasi Internet di Papua, Kemendagri: Pahit Sebentar
- Astaga! Ribuan Isu Hoaks Bermunculan setelah Kerusuhan di Papua
- Edo Kondologit: Orang Papua Punya Adat Bakar Batu