Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga

Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga
Kelompok transgender saat aksi unjuk rasa pada International Day Against Homophobia di Jakarta, 17 Mei 2008. (Reuters: Dadang Tri)

Partai Golkar tarik dukungan

Sementara itu, fraksi Partai Golkar DPR RI merasa kecolongan karena anggotanya, Endang Maria Astuti, tercatat sebagai salah satu pengusung RUU Ketahanan Keluarga ini.

"Kami dari FPG merasa kecolongan tentang adanya seorang anggota yang mengusung RUU ketahanan keluarga. Kami menarik dukungan terhadap RUU Ketahanan Keluarga ini," kata Ketua Kelompok Fraksi Badan Legislasi dari Fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin.

Nurul mengatakan, sebelum mengusulkan sebuah RUU, seharusnya Endang mempresentasikan terlebih dulu usulannya kepada fraksi.

Terkait beberapa pasal dalam RUU yang dianggap problematik, Nurul mengatakan tidak seharusnya negara mengintervensi urusan domestik seperti cara mengurus dan mengasuh anak.

"Saya melihat RUU ini bertujuan mendidik keluarga secara homogen. Unsur-unsur heterogenitas dinafikkan," kata Nurul.

Hak asasi manusia dipertanyakan

Kelompok seksual minoritas menjadi salah satu kelompok yang berpotensi dirugikan oleh RUU ini.

Media Australia Soroti Polemik RUU Ketahanan Keluarga Photo: Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kenegaraan di Australia, 10 Februari 2020. (AP: Tracey Nearmy)

 

Padahal, Joko Widodo dalam pidatonya di Parlemen Australia awal bulan ini mengharapkan Indonesia dan Australia terus memperjuangkan nilai-nilai yang diusung hak asasi manusia, toleransi dan keberagaman.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketahanan Keluarga memuat banyak aspek soal kehidupan keluarga Indonesia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News