Media Cetak Dihantui Pencurian Hak Cipta
Selasa, 04 Juni 2013 – 19:04 WIB
BANGKOK - Para penerbit media di dunia mulai mengkhawatirkan kebebasan mengakses pemberitaan yang kini mudah didapatkan. Pengambilan berita secara bebas yang tak terkendali dari mesin pencari semisal Google diklaim telah merugikan perusahaan media. Usulan ini mendapatkan tanggapan beragam dari peserta WAN IFRA. Margaret Boribon, anggota asosiasi media Belgia, mengatakan tidak mudah untuk melakukan pendekatan dengan mesin pencari. Meski ia pernah berhasil menggugat Google atas pelanggaran hak cipta, namun Boribon menegaskan tetap perlu kebersamaan penerbit media secara global agar bisa lebih mengintervensi.
Tema inilah yang menjadi topik hangat dalam diskusi World Associaton of Newspapers and News Publishers (WAN IFRA), Selasa (4/6) di Bangkok, Thailand. Asosiasi surat kabar dunia ini memutuskan untuk segera mendirikan global mengatasi pencurian hak cipta melalui mesin pencari.
Diharapkan forum ini menjadi wadah antisipasi kemajuan teknologi bagi bisnis media dan solusi mengatasinya. "Kita perlu segera menciptakan sebuah forum global untuk debat dan diskusi. Karena mesin pencari bisa mempengaruhi bisnis, bila mereka mengambil data tidak melalui prosedurnya," kata CEO WAN IFRA, Vincent Peyrègne.
Baca Juga:
BANGKOK - Para penerbit media di dunia mulai mengkhawatirkan kebebasan mengakses pemberitaan yang kini mudah didapatkan. Pengambilan berita secara
BERITA TERKAIT
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan