Media Challange DFSK Gelora E: Segelas Kopi Untuk Jakarta - Bandung
Pengisian daya baterai menggunakan sistem fast charging hanya membutuhkan waktu kurang lebih 80 menit.
Selama perjalanan, setiap minivan listrik yang diproduksi di pabrik DFSK, Cikande, Banten itu dimuati beban tambahan yaitu semen dengan total berat 500 kg.
"Mobil listrik itu banyak yang khawatir dengan baterainya. Hari ini kami coba bawa Gelora E ke Bandung bersama teman-teman, apakah cukup atau tidak baterainya dengan membawa muatan,” buka Chief Operating Officer PT. Sokonindo Automobile Franz Wang, saat pelepasan Media Challenge DFSK Gelora E Jakarta - Bandung, Rabu (15/3).
Karakter mobil listrik dengan torsi yang melimpah sejak pedal gas diinjak, membuat kami tidak khawatir memanfaatkan mode E (eco) sepanjang perjalanan.
Terlebih kegiatan tersebut dilombakan, sehingga pilihan mode E sangat tepat.
Impresi selama berkendara juga cukup menyenangkan dengan tenaga yang dihasilkan instan.
Kenyamanan melibas jalan tidak rata juga terbilang cukup untuk kelas mobil niaga.
Tidak ada kendala yang berarti, meskipun awal-awal sempat kagok dengan bunyi mendengung saat mobil berjalan di bawah 30 kpj.
Dimulai dengan segelas kopi panas (Hot Cappucino), deretan Gelora E yang sudah diisi penuh daya listriknya siap digeber Jakarta - Bandung
- Suzuki Siapkan MPV Listrik, Daya Jelajahnya Capai 550 Km
- Subsidi Mobil Listrik, DFSK Genjot TKDN 40 Persen Untuk Gelora E
- Diproduksi Lokal, DFSK Gelora E Laris Manis di Sektor Logistik
- DFSK Gelora E Mulai Diproduksi di Cikande, Harganya Makin Murah, Sebegini
- Van Listrik DFSK Gelora E Jadi Feeder LRT di Kota Palembang
- DFSK dan PT Transjakarta Hadirkan Angkot Listrik, Bersih dan Murah