Media Internasional Cium Ketidakberesan Yayasan N7W
Senin, 14 November 2011 – 05:36 WIB
JAKARTA - Setelah Taman Nasional Komodo (TNK) terpilih sebagai salah satu pemenang sementara dalam kontes tujuh keajaiban dunia atau yang disebut The New 7 Wonders of The World (N7W), kontroversi masih terus berlanjut. Status pemenang sementara yang diberikan yayasan besutan Bernard Weber tersebut masih dipermasalahkan. Selain itu, yayasan N7W ternyata mulai disorot media internasional. Media-media tersebut mencium ketidakberesan dalam penyelenggaraan kontes keajaiban dunia tersebut.
Duta Besar RI di Swiss Djoko Susilo yang giat menyuarakan protes terhadap keikutsertaan TNK dalam kontes tersebut, menuturkan media internasional sekelas Al Jazeera pun mulai mengendus adanya kejanggalan dalam yayasan N7W. Beberapa waktu lalu, Djoko diwawancara oleh stasiun televisi yang bermarkas di Libya tersebut terkait kontes tersebut. "Beberapa waktu lalu saya baru saja diwawancara Al Jazeera soal kontes tujuh keajaiban dunia yang diadakan N7W ini. Mereka tampaknya mulai mencium ada yang tidak beres dengan yayasan tersebut," jelas Djoko ketika dihubungi via telepon, kemarin (13/11).
Djoko melanjutkan, tidak hanya Al Jazeera yang mulai mengkritisi kredibilitas yayasan N7W tersebut. Media asal Inggris, The Guardian, ternyata juga mulai menelusuri rumor ketidakberesan yayasan yang bermarkas di Zurich, Swiss itu. The Guardian, lanjut dia, telah mewawancarai sejumlah negara yang juga mendaftar dalam kontes tujuh keajaiban dunia tersebut.
"Mereka mewawancarai negara-negara seperti Afrika Selatan, Brazil dan negara-negara berkembang lainnya. Mereka mempertanyakan kenapa kok yang ditipu adalah negara-negara berkembang, dimana negara-negara itu dimintai uang dan segala macam. Jadi ini masyarakat internasional sudah mulai mencium tipuan yayasan abal-abal ini. Ini skandal yang serius," jelasnya.
JAKARTA - Setelah Taman Nasional Komodo (TNK) terpilih sebagai salah satu pemenang sementara dalam kontes tujuh keajaiban dunia atau yang disebut
BERITA TERKAIT
- Seleksi PPPK 2024 Sedang Proses, Muncul Usulan Baru dari Pak Gub
- Ingat ya, Pelamar PPPK 2024 Tahap 2 Berebut Sisa Formasi, Honorer Non-Database BKN Harus Cermat
- 5 Berita Terpopuler: Ribuan Orang Lulus, Mendikdasmen Ungkap Sesuatu, Honorer Masa Kerja 2 Tahun Kurang Bisa Dibantu?
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital