Media 'Membantu' Teroris
Sabtu, 19 Maret 2011 – 10:02 WIB
JAKARTA -- Teroris bom buku telah berhasil menebar ketakutan di tengah masyarakat. Salah satunya yang membantu mempercepat penebaran ketakutan adalah media massa. Pemberitaan gencar mengenai aksi ancaman pengeboman cepat menjalar dan mempengaruhi kondisi psikologis masyarakat. Di tempat yang sama, pengamat politik dan pengamat teror bom, Hermawan Sulistyo mengalisis bentuk baru aksi teroris belakangan ini, yakni dengan bom buku. Pertama, lantaran alatnya mudah didapat. Kedua, tak butuh dana besar karena sekarang teroris sulit mendapat dana. alat, duit sulit didapat. Keempat, gampang dibuat. Keempat, dengan modus baru maka menjadi menarik untuk diberitakan dan mudah informasinya mudah menyebar.
"Penyebab kesuksesan, ya karena peran media massa. Masyarakat cemas. Diberitakan detil bom ada di taman, tempar parkir, di rumah. Padahal, media sering menjadi tempat belajar masyarakat," ujar Psikolog Massa dari Universitas Pandjajaran (Unpad) Bandung, Zainal Abidin, dalam diskusi interaktif bertema 'Setelah Bom Buku Terbitlah Isu' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3).
Baca Juga:
Dijelaskan, dimana pun, teroris selalu ingin menciptakan ketakutan. "Teroris selalu membawa pesan. Yakni membuat panik masyarakat," ujarnya. Dan saat ini, menurutnya, masyarakat sudah mulai paranoid. "Ibu-ibu rumah tangga, panik. Panik begitu melihat bungkusan di tempat duduk pesawat," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Teroris bom buku telah berhasil menebar ketakutan di tengah masyarakat. Salah satunya yang membantu mempercepat penebaran ketakutan adalah
BERITA TERKAIT
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo