Media Sosial Bisa Hambat Operasi Polisi Hentikan Penyanderaan

Ia menyambung, "Kelompok ISIS, variasi terbaru dari Al Qaeda, sangat tertarik dengan media dan publisitas dan sangat, sangat mahir untuk mendapatkannya.”
"Dan bahkan ketika mereka telah menginspirasi beberapa karakter yang agak menyedihkan untuk melakukan sesuatu yang tidak terlalu profesional, apa yang mereka capai adalah mendapatkan perhatian seluruh dunia selama 24-jam," tambahnya.
Penyandera di Kafe Lindt, Man Haron Monis, juga menggunakan media sosial untuk mencoba dan memanipulasi keadaan demi kepentingannya sendiri, ia memaksa salah satu sandera, yakni Marcia Mikhael, untuk mengunggah tuntutannya pada halaman Facebook Marcia.
Begini bunyinya:
Teman-teman dan keluarga tersayang,
Aku berada di Kafe Lindt di Martin Place, sedang disandera oleh anggota ISIS. Orang yang menyandera kami telah melayangkan permintaan kecil dan sederhana tapi belum ada yang dipenuhi.
Ia sekarang mengancam untuk mulai membunuh kami.
Kami butuh bantuan sekarang. Pria itu ingin dunia tahu bahwa Australia sedang diserang oleh kelompok ISIS.
Seorang pakar terorisme telah memperingatkan bahwa media sosial dapat mengganggu operasi keamanan di masa depan, seperti yang terjadi pada aksi penyanderaan
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia