Media Sosial Bisa Hambat Operasi Polisi Hentikan Penyanderaan
Ia menyambung, "Kelompok ISIS, variasi terbaru dari Al Qaeda, sangat tertarik dengan media dan publisitas dan sangat, sangat mahir untuk mendapatkannya.”
"Dan bahkan ketika mereka telah menginspirasi beberapa karakter yang agak menyedihkan untuk melakukan sesuatu yang tidak terlalu profesional, apa yang mereka capai adalah mendapatkan perhatian seluruh dunia selama 24-jam," tambahnya.
Penyandera di Kafe Lindt, Man Haron Monis, juga menggunakan media sosial untuk mencoba dan memanipulasi keadaan demi kepentingannya sendiri, ia memaksa salah satu sandera, yakni Marcia Mikhael, untuk mengunggah tuntutannya pada halaman Facebook Marcia.
Begini bunyinya:
Teman-teman dan keluarga tersayang,
Aku berada di Kafe Lindt di Martin Place, sedang disandera oleh anggota ISIS. Orang yang menyandera kami telah melayangkan permintaan kecil dan sederhana tapi belum ada yang dipenuhi.
Ia sekarang mengancam untuk mulai membunuh kami.
Kami butuh bantuan sekarang. Pria itu ingin dunia tahu bahwa Australia sedang diserang oleh kelompok ISIS.
Seorang pakar terorisme telah memperingatkan bahwa media sosial dapat mengganggu operasi keamanan di masa depan, seperti yang terjadi pada aksi penyanderaan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat