Media Sosial Bisa Hambat Operasi Polisi Hentikan Penyanderaan
Unggahan status itu masuk pada pukul 17:29 waktu Australia, hampir tujuh jam setelah penyanderaan berlangsung, dan unggahan itu terus berlanjut hingga malam hari.
Akhirnya, keponakan Marcia memohon pada orang-orang untuk berhenti meneruskan unggahan bibinya, memperingatkan mereka bahwa tindakan itu bisa menempatkan kehidupan para sandera dalam resiko.
"Anda benar-benar tidak bisa menutup arus informasi. Kenyataan itu mungkin telah merusak respon profesional dari media,” terang Profesor Barton.
Di antara semua itu, sebuah pesan yang berisikan harapan juga muncul di Twitter – unggahan pesan dengan tanda pagar #illridewithyou, yakni warga Australia yang mengunggah status di Twitter untuk memberi dukungan dan persahabatan bagi warga Muslim yang bepergian dengan transportasi umum.
Lebih dari 300.000 orang secara sukarela telah mengunggah status dengan pesan itu.
Seorang pakar terorisme telah memperingatkan bahwa media sosial dapat mengganggu operasi keamanan di masa depan, seperti yang terjadi pada aksi penyanderaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat