Media Sosial Membuat Mereka Dijuluki Crazy Rich, Kini Banyak yang Berakhir di Penjara

Media Sosial Membuat Mereka Dijuluki Crazy Rich, Kini Banyak yang Berakhir di Penjara
Doni Salmanan berpose di atas kendaraan mewah yang diduga dihasilkan dari menjadi afiliator platform binary options Quotex. (Supplied: Instagram @donisalmanan_real)

"Hari ini saya ingin meminta maaf ... saya juga ingin memohon doanya kepada teman-teman semuanya, seluruh masyarakat Indonesia ini agar sanksi terhadap saya bisa diringankan," ujarnya.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, polisi membekukan rekening milik keduanya dan menyita aset mereka.

Polisi menyebut saldo rekening Doni Salmanan yang dibekukan adalah sebesar Rp532 miliar di luar sejumlah aset berupa barang-barang mewah senilai Rp64 miliar.

Sementara polisi mengatakan aset Indra Kenz yang disita mencapai Rp57,2 miliar dan membidik ratusan miliar rupiah lainnya di beberapa rekening banknya.

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Polri menduga 'afliliator binary options' platform Qoutex mendapatkan keuntungan dari kekalahan anggota yang direkrut dengan menggunakan kode referal mereka.

“Dapat 80 (persen) dari kekalahan,” kata Kasubdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Reinhard Hutagaol.

Menurutnya setidaknya ada sekitar 25.000 anggota aktif di grup Telegram yang diduga bermain Qoutex dengan menggunakan kode referal milik Doni.

Sementara anggota aktif grup Telegram Indra ada 200.000 orang.

Sejumlah anak muda Indonesia muncul sebagai orang kaya di media sosial tanpa kejelasan asal-usul kekayaannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News