Media Tuntut Nama Terduga Kasus Advokasi Teror di Adelaide Diungkap
Sejumlah media tengah berjuang di pengadilan, menuntuk hak mereka untuk mengetahui nama dari pria Australia pertama yang menghadapi tuduhan mengadvokasi terorisme.
Sebelumnya, Pengadilan Magistrat Adelaide mengungkap bahwa pria asal Flinders Park, Australia Selatan, yang berusia 51 tahun, sempat dianggap orang gila saat ia mengunggah video yang menunjukkan tindak kekerasan terhadap warga Yahudi, secara daring.
Nama dan gambar pria tersebut dilarang untuk dipublikasikan dan Direktur Penuntutan Umum di Australia ingin memperluas perintah larangan untuk mengunggah video itu.
Tapi organisasi media berpendapat ada "kepentingan publik yang besar" dalam kasus ini.
Pada persidangan di Pengadilan Negeri Adelaide, pengacara pembela, Stacey Carter, mengatakan bahwa ia khawatir jika pengungkapan nama pria tersebut akan membuat juri di masa depan menemukan videonya dan bisa menimbulkan prasangka dalam proses persidangan.
"Google adalah teknologi yang menakjubkan," kata Carter kepada pengadilan tersebut.
Ia mengatakan, jika pengadilan membuat keputusan yang menarik "sejumlah besar media ke dalam kasus ini, kesehatan mental pria itu akan memburuk".
Carter juga menyatakan keprihatinan atas keamanan kliennya saat berada dalam tahanan.
Sejumlah media tengah berjuang di pengadilan, menuntuk hak mereka untuk mengetahui nama dari pria Australia pertama yang menghadapi tuduhan mengadvokasi terorisme.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata