Media yang Pertama Ungkap Vaksin Palsu
![Media yang Pertama Ungkap Vaksin Palsu](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20160721_224457/224457_354547_Vaksin_Palsu_JPNN.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf menyatakan media merupakan pihak yang pertama kali mengungkap informasi mengenai peredaran vaksin palsu. DPR dan Polri menurutnya, juga memperoleh informasi tersebut dari media.
"Jadi informasi tersebut untuk pertama kalinya disampaikan oleh media massa, bukan dari Kementerian Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan," kata Dede di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (21/7).
Berdasarkan pemberitaan media massa lanjutnya, Polri langsung melakukan uji laboratorium dan menyatakan ada sekitar 37 fasilitas kesehatan, termasuk 14 rumah sakit, yang diduga menggunakan vaksin palsu.
Begitu temuan itu dirilis, sambung politikus Partai Demokrat ini, masyarakat langsung panik.
"Tapi Negara tidak boleh panik, makanya dibentuk krisis center, bukan diserahkan penangannya kepada rumah sakit bersangkutan karena publik tak percaya dengan rumah sakit terkait dengan vaksin palsu," kata Dede.
Dengan adanya krisis center kata Dede, kepanikan publik bisa diminimalisir. "Datangi krisis center untuk minta penjelasan dan penanganan secara komprehensif," sarannya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf menyatakan media merupakan pihak yang pertama kali mengungkap informasi mengenai peredaran vaksin palsu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Sulsel Cek Kondisi 2 Bocah yang Dianiaya Orang Tua di Makassar
- Polri Buka Pendaftaran Akpol, Bintara, dan Tamtama hingga 6 Maret 2025
- BI Bakal Kucurkan Likuiditas Senilai Rp 80 Triliun Demi Program 3 Juta Rumah
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam
- DPR Minta Dugaan Pencemaran oleh Tambang Emas Milik BRMS Diselidiki
- Istri Polisi Tersangka Penipuan Ponzi, Sahroni Minta Suami Wike Juga Diperiksa