Medsos Jadi Alat Komunikasi Teroris
Seperti bom Thamrin, aksi lone wolf di Medan dan Tangerang, serta rencana teror bom di Bintara, Bekasi.
Khusus di tanah air, Pray meyakini bahwa ISIS menyerahkan ke orang Indonesia seperti Bahrun Naim, Bahrumsyah, dan Abu Jandal.
Untuk Abu Jandal, Pray belum yakin pria asal Pasuruan sudah tewas.
Sebab, dari kabar terakhir yang diterima, Abu Jandal justru berada di perbatasan Suriah-Irak dan memimpin Khatibah Nusantara.
Dari ketiga orang itu, Bahrun Naim dinilai yang paling lihai karena banyak belajar strategi, ilmu intelijen, dan komunikasi dengan jaringan terorisme lain selama berada di Suriah.
Bahrun Naim juga piawai memainkan media sosial untuk menggerakkan sel-selnya di Indonesia tanpa saling mengenal.
"Media sosial ini juga harus diwaspadai. Mereka mudah sekali menyusup di media sosial melalui pemberitaan, gambar, dan video. Saya juga mengkhawatirkan Bahrun Naim ini mampu memotivasi sel-sel tidur di sini untuk melakukan aksi teror Lone Wolf (aksi sendirian). Aksi teror Lone Wolf ini sangat sederhana. Mereka bisa beraksi tanpa bom atau senjata, cukup dengan senjata tajam," kata Pray.
Selain itu, Prayitno Ramelan juga menggarisbawahi peran media.
Potensi ancaman terorisme pada 2017 dinilai sangat besar.
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng
- Israel Anggap Hamas Lebih Jahat dari ISIS, Wajib Dimusnahkan!