Medsos Jadi Alat Komunikasi Teroris
Senin, 09 Januari 2017 – 14:00 WIB
Menurutnya, aksi terorisme sangat mengharapkan diberitakan besar-besaran oleh media massa.
Ironisnya, media selalu memberikan porsi pemberitaan yang besar setiap terjadi aksi terorisme.
Padahal, tanpa disadari, hal itulah yang diinginkan pelaku terorisme yaitu mendapat pemberitaan gratis.
"Aksi terorisme tidak ada artinya tanpa diberitakan media. Karena itu, media harus menyadari dan tidak terlalu membesarkan aksi terorisme. Intinya, media harus bijak dalam menyikapi aksi terorisme," pungkas Prayitno.
Potensi ancaman terorisme pada 2017 dinilai sangat besar.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng
- Israel Anggap Hamas Lebih Jahat dari ISIS, Wajib Dimusnahkan!