Mega : 2010 Tahun Pembangkangan Hukum

Mega : 2010 Tahun Pembangkangan Hukum
Mega : 2010 Tahun Pembangkangan Hukum
“Dalam perspektif ekonomi nampak sebuah kondisi yang secara ideologis berseberangan dengan cita-cita keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kondisi ini merupakan lahan yang sangat subur bagi bersemainya benih-benih ketidak puasan yang bisa berubah menjadi kekuatan yang mengancam persatuan bangsa. Arah pembangunan dan pengelolaan ekonomi yang bertumpu pada mekanisme pasar telah membikin pemerintah lalai akan fungsi distribusi yang berkeadilan. Sudah saatnya kita canangkan kembali cita-cita kemakmuran yang berkeadilan sebagai skala prioritas tertinggi,” harap Megawati.

Sebagai bangsa, kualitas kepemimpinan kita semakin tergerus oleh ketidakmampuan di dalam menentukan ke arah mana bangsa ini akan berlayar dan membangun harapan serta optimisme terhadap masa depan bangsa.

“Saya paham betul bahwa tantangan yang dihadapi bangsa ini tidak kecil, tidaklah ringan. Karena itulah diperlukan konsolidasi dan mobilisasi semua kekuatan kolektif kita sebagai bangsa untuk bergotong royong menjawab tantangan tersebut. Konsolidasi ini bukan soal bagi bagi kekuasaan. Tetapi soal ideologi, soal masa depan bersama yang diidealkan, soal nation and character building; dan soal keberpihakan pada rakyat kita sendiri,” ujar Megawati.

Untuk itu semua, sebagai bangsa, harus berani memutar haluan dan mesti kembali mengukuhkan konsensus yang telah dicapai oleh para pendiri republik ini. Dan pegangan kita sebagai bangsa cukup sederhana, tapi sangat jelas yaitu Pancasila. “Jalan ini mungkin tampak absurb bagi banyak orang. Tetapi di fase pertarungan ideologis global saat ini, saya berkeyakinan bahwa kembali ke Pancasila  adalah satu-satunya jalan yang tersisa bagi kita untuk bisa menapaki jalan menuju Indonesia yang kita cita-citakan,” tambahnya.

JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan tahun 2010 telah diwarnai dengan memburuknya kepatuhan pada hukum yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News