Mega: Banyak yang Gelisah Jokowi Nyapres
jpnn.com - BULELENG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa sejak Joko Widodo diusung sebagai calon presiden, banyak pihak yang gelisah. Tak jarang, Jokowi maupun dirinya kerap menerima serangan.
"Sejak saya tunjuk pada 14 Maret, beliau (Jokowi) banyak serangan. Aneh kan? Ada dari sementara orang yang gelisah kalau betul beliau jadi capres," ujar Megawati saat berkampanye di GOR Sanggalangit, Buleleng, Provinsi Bali, Kamis (3/4).
Mega menegaskan tak sembarangan mengusung capres dari partainya. Biasanya, kata dia, ketua umum partai itu pasti ingin jadi capres.
Tapi, tidak demikian dengan PDIP yang malah mengusung kadernya, Joko Widodo. "PDIP adalah sebuah partai rakyat yang unik itu selalu mencoba berpikir ke depan, masa depan," kata Mega.
Dalam kesempatan itu Mega juga mengajak masyarakat terutama ibu-ibu untuk tidak sembarangan memilih. "Ibu-ibu awas ya, kalau memilih jangan genit-genit ya," kata Mega.
Menurut Mega, harusnya kaum perempuan memilih perempuan. Tapi, pada kenyataannya mereka ketika di bilik suara sudah berubah pilihan dengan alasan memilih calon yang ganteng. "Tapi, malah memilih yang katanya ganteng. Astaqfirullahalazim," ungkap Mega.
Mega mengatakan pernah menanyakan kepada ibu-ibu terkait masalah ini. Menurut Mega, ibu-ibu tersebut sebetulnya ingin mencoblos calon perempuan. Lalu berubah setelah melihat calon yang ganteng. "Kalau seperti itu lagi wah, antara harapan dan realitas jauh," ujarnya. (boy/jpnn)
BULELENG - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa sejak Joko Widodo diusung sebagai calon presiden, banyak pihak yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi