Mega Berharap Mahfud Tak Oleng
Rabu, 29 Desember 2010 – 08:25 WIB
"Seorang pemimpin tidak akan berani memimpin sesuai dengan konstitusi jika memiliki masa lalu yang menyanderanya. Bisa jadi itu karena pernah berbuat yang bertentangan dengan konstitusi atau dia menduduki kepemimpinannya lewat deal politik tertentu," kata Mahfud.
Dia menyampaikan pemimpin yang tersandera masa lalu akan selalu takut atau ragu untuk bertindak. Sekalipun pemimpin bersangkutan tahu tindakan yang akan dilakukannya benar dan signifikan dalam menegakkan konstitusi.
"Soalnya, dia takut masa lalunya terbongkar dan dipermasalahkan atau takut jabatan yang dipegang tidak bertahan lama karena kehilangan kedudukannya," ujarnya.Mahfud menambahkan seseorang juga akan takut memimpin dengan konstitusi kalau terlalu mengkhawatirkan masa depan politik dan ekonominya. Mahfud mengingatkan untuk menjalankan tugas dan wewenang konstitusional, tidak mungkin selalu memuaskan atau menyenangkan semua pihak.
"Pemimpin yang terlalu memperhitungkan masa depan politik atau ekonominya akan selalu berusaha menyenangkan semua pihak, walaupun hal ini berarti mengurangi tugas konstitusional yang hendak dijalankan," tandas mantan politisi PKB itu.
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri prihatin dengan kondisi Mahkamah Konstitusi (MK) belakangan ini. Meskipun tidak disebut Megawati,
BERITA TERKAIT
- Kapolda Banten Langsung Tangani Insiden TPS Roboh Ketika Pencoblosan
- Hasil Hitung Suara di TPS Tempat Pram Mencoblos, Paslon Nomor 3 Menang Telak
- Herman Deru-Cik Ujang Raih Suara Terbanyak di TPS 27 Komplek Perum Bulog
- RK-Suswono Tak Berdaya di TPS Markas Golkar, Pramono-Rano Moncer
- Pantau Quick Count, Sekjen PDIP Merasakan Tekanan Kekuasaan di Banten, Singgung Partai Cokelat
- Cabup-Cawabup Sukoharjo Kalah Lawan Kotak Kosong di 12 TPS, Hahaha