Mega dan Anas Merasa Jadi Korban Intelijen
Senin, 15 April 2013 – 07:54 WIB
JAKARTA - Dua tokoh politik, Megawati Soekarnoputri dan Anas Urbaningrum, tiba-tiba mengungkapkan bahwa mereka menjadi korban pengawasan intelijen. Mega yakin aparat intelijen rajin mengawasi gerak-geriknya selama memimpin PDIP, khususnya saat menghadiri deklarasi pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai cagub-cawagub Jateng di Solo, Minggu, (14/4).
"Mereka ditugasi ngintel, dengarkan saya pidato. Hanya semenit setelah saya pidato, informasinya sudah sampai di pucuk pimpinan tertinggi negeri ini," kata Mega.
Baca Juga:
Dia juga membeber sepak terjang bintara pembina desa (babinsa) dalam pilkada. Kata Mega, babinsa sebaiknya jangan menakut-nakuti rakyat, apalagi hanya memenangkan pasangan tertentu. "Sama saja kembali lagi seperti pada zaman Orde Baru," kata Mega.
Sementara itu, Anas dalam akun pribadi di Twitter berkicau soal pengalaman diikuti petugas intelijen saat menjenguk ibu koleganya, Pasek Suardhika, di Singaraja, Bali.
"Dalam perjalanan dari Ubud ke Denpasar terang-terangan diikuti oleh beberapa sepeda motor," kata Anas dalam Twitter. "Ketika menuju ke rumah Pasek untuk beristirahat, (saya) tetap diikuti. Ada beberapa sepeda motor parkir di dekat rumahnya," imbuh Anas.
JAKARTA - Dua tokoh politik, Megawati Soekarnoputri dan Anas Urbaningrum, tiba-tiba mengungkapkan bahwa mereka menjadi korban pengawasan intelijen.
BERITA TERKAIT
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya