Mega Dituding Jerumuskan RI ke Jebakan IMF
Kubu SBY Lakukan Serangan Balik soal Utang Luar Negeri
Minggu, 14 Juni 2009 – 16:32 WIB
Zaenal juga menunjuk divestasi Bank Central Asia (BCA) sebagai bentuk tunduknya Megawati terhadap dikte IMF. “September 2001 IMF menyetujui pencairan pinjaman 395 juta dollar AS ke Indonesia. Ini adalah pengucuran utang tahap II yang merupakan bagian dari paket utang sebesar 4,73 milyar dolar AS. Komitmen pemerintah Indonesia era Megawati untuk menjalankan semua resep-resep reformasi neo-liberal yang disarankan oleh IMF telah mendorong IMF menyetujui pencairan utang,” sebut Zaenal.
Baca Juga:
Lebih lanjut Zaenal menambahkan, divestasi 51 persen saham BCA itu dimaksudkan agar bank yang sebelumnya dikuasai BPPN dari keluarga Salim itu bisa secara total dikuasi investor asing.
Tak hanya itu, Zaenal menilai selama kepresidenan Megawati, postur APBN tak sehat karena ditopang dengan penjualan aset di BPPN dan privatisasi. “Dan tentunya dengan pinjaman luar negeri pula,” lanjutnya.
Karenanya Zaenal melihat hal itu sebagai salah satu kesalahan fatal pemerintahan Megawati. “ Kesalahan seperti inilah yang kemudian menjebak Indonesia ke dalam jerat utang luar negeri yang lebih dalam,” tukasnya.(ara/jpnn)
JAKARTA – Utang luar negeri benar-benar menjadi isu panas di Pilpres. Setelah dibidik dengan jumlah utang luar negeri yang meroket selama era
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- H-10 Pilkada Riau, Elektabilitas Abdul Wahid-SF Hariyanto Masih Tertinggi
- Punya Rekam Jejak Baik, Ridwan Kamil Didukung Belasan Komunitas Tionghoa
- Konon, Ada Pengerahan Aparat di Pilkada demi Menangkan Calon yang Didukung Jokowi
- Kapolres Siak Ajak Jemaat Gereja HKBP Zamrud Dayun Wujudkan Pilkada Damai
- Ketum GPMI Tolak Sikap Anies di Pilgub Jakarta 2024, Begini Alasannya
- Kipasan Optimistis Ridwan Kamil-Suswono Utamakan Keserasian Hubungan Antaretnis