Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Nama-nama favorit yang muncul tidak akan jauh dari Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Dua nama itu bersaing di internal PDIP sampai memecah partai menjadi dua kelompok yang berseberangan, baik diam-diam maupun terang-terangan.
Untuk sementara, PDIP masih tetap menjagokan Puan Maharani.
Akan tetapi, di sisi lain Ganjar Pranowo terus menyeruduk dan secara konsisten menempati posisi tinggi di berbagai survei.
Megawati menjadi pemegang utama golden ticket untuk menentukan siapa yang bakal diusung PDIP sebagai calon presiden.
Dilema buah simalakama dihadapi Mega dalam beberapa tahun terakhir.
Nalurinya sebagai ibu menginginkan Puan sang putri mahkota sebagai penerus dinasti trah keluarga Sukarno.
Akan tetapi, naluri politiknya memaksanya untuk bertindak rasional dan realistis dengan memilih Ganjar Pranowo.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk
- Analisis Qodari Soal Pilkada Jakarta 2024, Soroti Sikap Anies Dukung Pram - Rano
- Sikap Anies Belum Tentu Bikin Anak Abah Mendukung Pramono Anung