Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Di tengah kegalauan yang rumit itu tiba-tiba muncul wacana untuk mengajukan Megawati sebagai calon presiden.
Wacana itu menggelinding beberapa hari terakhir dan mendapat respons beragam dari banyak kalangan.
Pendukung gagasan itu menganggap wacana itu wajar karena bagaimanapun Mega mempunyai hak demokratis sebagai warga negara untuk dicalonkan sebagai presiden.
Bagi yang tidak mendukung, gagasan itu dianggap sebagai kemunduran dan keputusasaan.
Ada cerita mengenai monyet menimbang roti yang sering diceritakan di kelas taman kanak-kanak.
Alkisah, seekor monyet menimbang sepotong roti untuk dibagi rata kepada dua temannya.
Si monyet membelah roti menadi dua potong dan meletakkannya di sebuah timbangan.
Ketika timbangan miring ke kiri, dia gigit roti di sebelah kiri.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
- Bu Mega Bikin Pernyataan soal Pilkada, Isinya Singgung Praktik Lancung Pengerahan Aparat Negara
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Sah! Pram-Doel Mengantongi Suara Tertinggi di TPS Megawati
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak