Mega for President
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Selasa, 10 Januari 2023 – 19:00 WIB
Ternyata timbangan menjadi miring ke kanan.
Si monyet pun menggigit roti di sebelah kanan.
Ternyata sekarang timbangan miring ke kiri, si monyet pun menggigit roti di sebelah kiri.
Begitu terus-menerus sampai akhirnya timbangan menjadi berimbang, tetapi roti menjadi habis karena dimakan si monyet.
Tentu pertimbangan politik yang dilakukan oleh Megawati tidak sama dengan cara menimbang roti ala sang monyet.
Akan tetapi, dalam beberapa hal ada kemiripan.
Dua potong roti itu ibarat Ganjar dan Puan yang tidak berimbang.
Setiap kali ditimbang, selalu ada yang lebih berat dan ada yang lebih ringan.
Memilih Mega sebagai calon presiden adalah hak preogratif yang tiketnya dikantongi sendiri oleh Megawati.
BERITA TERKAIT
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies