Mega Kritik Pidato Presiden
Sabtu, 18 Agustus 2012 – 13:15 WIB
Mega menegaskan, ukuran angka pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa dilihat secara kasat mata. Kata dia, kunci pertumbuhan ekonomi adalah bangsa itu mampu berdiri di atas kaki sendiri. "Kunci saya, kalau ada pertumbuhan, kita tidak impor. Itu sederhana saja," ujarnya sambil mengkritisi fakta bahwa pemerintah masih melakukan impor sejumlah bahan pokok.
Menyoal isu hari kemerdekaan RI, selain berdikari, Mega menyebut ada syarat lain sebuah bangsa bisa disebut merdeka. Mega menyatakan, ciri itu adalah bangsa itu bisa berdaulat secara politik dan mandiri. Saat ini, menurut dia, bangsa Indonesia belum mampu berdaulat secara politik. "Banyak undang-undang yang nuansanya lebih mementingkan orang luar daripada bangsa sendiri," ujarnya mengingatkan.
Terkait dengan kemandirian, Mega mengingatkan perlunya kebanggaan atas budaya sendiri. Dia menegaskan, siapa pun boleh saja mengikuti budaya asing, namun budaya sendiri juga harus dihormati. "Kalau sekarang batik sudah membudaya, sebaiknya tahu juga budaya batik seperti apa," jelasnya.
Tiga hal itu, ujar Mega, selama ini sudah menjadi bagian dari konstitusi. Konstitusi yang telah diamandemen sebanyak empat kali tetap menunjukkan identitas nation dan character building. "Itulah hal yang seharusnya kita sempatkan untuk introspeksi," tandasnya.
JAKARTA - Angka pertumbuhan ekonomi yang disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato nota keuangan 2013 dinilai bukan realita di tengah
BERITA TERKAIT
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Hadir di Indonesia AI Day 2024, ESQ Perkuat Kolaborasi Teknologi dan SDM
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air