Mega Kritik Pidato Presiden

Mega Kritik Pidato Presiden
Mega Kritik Pidato Presiden
Mega menegaskan, ukuran angka pertumbuhan ekonomi sebenarnya bisa dilihat secara kasat mata. Kata dia, kunci pertumbuhan ekonomi adalah bangsa itu mampu berdiri di atas kaki sendiri. "Kunci saya, kalau ada pertumbuhan, kita tidak impor. Itu sederhana saja," ujarnya sambil mengkritisi fakta bahwa pemerintah masih melakukan impor sejumlah bahan pokok.

Menyoal isu hari kemerdekaan RI, selain berdikari, Mega menyebut ada syarat lain sebuah bangsa bisa disebut merdeka. Mega menyatakan, ciri itu adalah bangsa itu bisa berdaulat secara politik dan mandiri. Saat ini, menurut dia, bangsa Indonesia belum mampu berdaulat secara politik. "Banyak undang-undang yang nuansanya lebih mementingkan orang luar daripada bangsa sendiri," ujarnya mengingatkan.

Terkait dengan kemandirian, Mega mengingatkan perlunya kebanggaan atas budaya sendiri. Dia menegaskan, siapa pun boleh saja mengikuti budaya asing, namun budaya sendiri juga harus dihormati. "Kalau sekarang batik sudah membudaya, sebaiknya tahu juga budaya batik seperti apa," jelasnya.

Tiga hal itu, ujar Mega, selama ini sudah menjadi bagian dari konstitusi. Konstitusi yang telah diamandemen sebanyak empat kali tetap menunjukkan identitas nation dan character building. "Itulah hal yang seharusnya kita sempatkan untuk introspeksi," tandasnya.

JAKARTA - Angka pertumbuhan ekonomi yang disebutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato nota keuangan 2013 dinilai bukan realita di tengah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News