Mega: Menteri Jangan Jadi Timses

Mega: Menteri Jangan Jadi Timses
DIALOG - Mega-Prabowo bersama Taufik Kiemas, saat menggelar dialog usai meresmikan MPMC. Foto: Sekretariat MPMC.
JAKARTA - Banyaknya anggota kabinet Indonesia Bersatu yang menjadi tim sukses pasangan capres-wawapres, mendapat sorotan tajam dari Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, saat ini jalannya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla sudah terganggu. Mestinya, kata Mega, seluruh anggota kabinet tetap kompak di bawah kendali presiden.

"Seharusnya tim sukses tidak boleh dari anggota kabinet. Bagaimanapun, kinerjanya menjadi tidak bisa maksimal. Saya merasa prihatin, yang namanya pimpinan nasional dan pembantu-pembantunya tidak memikirkan jalannya pemerintahan," ungkap Megawati saat berdialog dengan wartawan, usai meresmikan Mega-Prabowo Media Centre di Jalan Prapanca, Jakarta Selatan, Kamis (28/5). Mega didampingi suaminya, Taufiq Kiemas dan cawapresnya, Prabowo Subianto.

Dikatakan Mega, kalau seorang menteri menjadi anggota tim sukses capres-cawapres, maka waktu untuk menjalankan tugasnya sebagai anggota kabinet menjadi berkurang. Dalam kondisi kurang waktu, kata Mega, seorang menteri biasanya lantas mendelegasikan tugasnya dalam menyelesaikan persoalan kepada direktur jenderal. "Kalau seperti itu, hasil kerjanya tidak maksimal. Ini pengalaman saya saat menjadi presiden," ujarnya.

Menurut Mega, sebenarnya tidak menjadi persoalan bila sebuah kabinet diisi orang-orang dari sejumlah partai. Hanya saja, katanya, begitu mereka sudah berada dalam satu kabinet, maka warna kepartaian mestinya sudah hilang. "Kabinet itu sebetulnya peleburan, tidak ada lagi pengotak-kotakkan. Semua sudah jadi satu di bawah presiden," ujarnya, sembari berjanji bila nantinya pasangan Mega-Prabowo memenangkan pertarungan pilpres, maka tidak akan ada istilah menteri ini orangnya PDIP atau menteri itu orangnya Gerindra.

JAKARTA - Banyaknya anggota kabinet Indonesia Bersatu yang menjadi tim sukses pasangan capres-wawapres, mendapat sorotan tajam dari Megawati Soekarnoputri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News