Mega Minta Masyarakat Pantau Suara sejak TPS hingga KPU Pusat
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Soekarnoputri mengajak seluruh masyarakat untuk memantau suara di pemilihan presiden supaya tidak dicurangi. Mega menegaskan, masyaraakt harus terus berbondong-bondong untuk memantau perhitungan suara mulai dari Tempat Pemungutan Suara, Panitia Pemungutan Suara, Panitia Pemilihan Kecamatan hingga ke Komisi Pemilihan Umum Pusat.
"Di (KPU) Pusat akan terus dihitung. Di sana (dikhawatirkan) terjadi manipulasi. Saya ini ketua umum partai yang sudah bertahun-tahun ikut pemilu, sangat berharap (proses) ini diikuti seluruh warga Indonesia," kata Mega usai memberikan hak suara di TPS 026, RT 010 / RW 04, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (9/7).
Anak Proklamator Bung Karno ini mengimbau seluruh penyelenggara supaya perhitungan akhir nanti tidak terjadi manipulasi. "Di mesin perhitungan akhir jangan terjadi manipulasi seperti waktu yang lalu," kata Mega mengingatkan.
Dengan demikian, ia menambahkan, rakkyat benar-benar mendapatkan suara riil, berapa sebenarnya mereka menggunakan hak pilihnya. Lebih jauh Mega pun mengatakan, antusiasime pilpres di luar negeri yang begitu tinggi hendaknya diikuti pula di Indonesia. Karenanya, kata Mega, semuanya harus menjaga ketenangan dalam satu kesatuan bansga.
"Saya berharap bangsa Indonesia betul-betul mengawal supaya menjadi pemilu yang betul-betul demokratis di Indonesia," pungkas perempuan berkacamata ini. (boy/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati. Soekarnoputri mengajak seluruh masyarakat untuk memantau suara di pemilihan presiden supaya tidak dicurangi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar