Mega-Pro Jeblok di Sulawesi

JAKARTA -- Hingga Minggu (19/7) sore, jumlah suara yang masuk ke data Tabulasi Nasional Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai hasil pilpres baru mencapai 65.483.948 suara. Pasangan SBY-Boediono tetap menduduki posisi teratas dengan 40.522.249 suara atau mencapai 61,88 persen. Disusul pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto di posisi kedua dengan 17.971.933 suara atau 27,44 persen suara. Sementara pasangan Jusuf Kalla-Wiranto memperoleh 6.989.766 suara atau 10,70 persen.

Dari data tabulasi juga terlihat, suara pasangan Mega-Prabowo menduduki posisi terendah di kawasan Sulawesi. Dari lima provinsi yang berada di Sulawesi, hanya di Sulawesi Utara saja pasangan Mega-Prabowo mampu berada di urutan kedua, di bawah pasangan SBY-Boediono. Di provinsi yang dipimpin gubernur Sinyo Sarundajang itu, Mega-Prabowo meraih 33,44 persen suara dari 586.405 suara yang sudah masuk. SBY-JK mendapat 53,13 suara, sedang JK-Win 13,43 persen. Sekedar diketahui, Sinyo merupakan mantan Inspektur Jenderal Depdagri yang maju di pilkada Sulut dengan perahu PDI Perjuangan.

Di empat provinsi yang lain, posisi Mega-Prabowo berada di posisi terendah. Di Sulawesi Tengah, Mega-Prabowo hanya mendapat 8,15 persen suara dari 324.367 suara yang sudah masuk ke tabulasi. Sedang SBY-Boediono mendapat 51,56 persen suara dan JK-Win 40,29 persen. Di Sulawesi Selatan sudah ada 946.641 suara yang masuk. Mega-Prabowo hanya mendapat 30.365 suara atau 3,21 persen. SBY-Boediono mendapat 38,2 persen, dan JK-Win menang dengan 556.328 suara atau 58,77 persen.

Di Sulawesi Tenggara, Mega-Prabowo mendapat 6,16 persen dari 521.231 suara yang masuk. SBY-Beodiono mendapat 45,98 persen, dan JK-Win mendapat 47,36 persen. Sementara di Sulawesi Barat, dari 294.208 suara yang masuk, Mega-Prabowo mendapat 5,03 persen, SBY-Boediono 52,44 persen, dan JK-Win mendapat 42,54 persen suara. Sulbar merupakan provinsi yang dipimpin kader Golkar, yakni Anwar Adnan Saleh.