Mega-Pro Kritik Langsung di Depan SBY

Mega-Pro Kritik Langsung di Depan SBY
DEKLARASI DAMAI- Pasangan Capres-cawapres Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, Jusuf Kalla, dan Wiranto di Bidakara Jakarta, Rabu malam (10/6). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Tidak cukup hanya itu. Butet juga mengkritisi sejumlah kealpaan pemerintah saat ini. Misalnya, kelalaian pemerintah memperhatikan nasib TKI. Juga kecelakaan pesawat Hercules di Lanud Iswahyudi dan Helikopter di Cianjur. "Jadi, kalau perang dengan Indonesia, tidak usah perang. Pesawatnya pasti jatuh sendiri," kata dia yang disambut tepuk tangan para pendukung Mega.

Dua pasangan capres lain diam. Beberapa kali sorot kamera televisi yang diarahkan ke SBY menunjukkan capres incumbent itu diam di tengah riuh tepuk tangan pendukung Mega. Begitu juga JK, terlihat diam tanpa ekspresi. Suasana akrab para capres-cawapres berubah menjadi tegang.

Butet juga menyindir kinerja KPU terkait dengan kisruh daftar pemilih tetap (DPT). KPU pernah beralasan bahwa kisruh DPT murni ketidaksengajaan. "Tapi, kalau tidak sengaja kok sering diulang-ulang," kata Butet.

Sesudah Butet, Mega dan Pra­­bowo naik panggung membeber­kan visi dan misi (pidato ke­bang­saan). Mega juga menyindir kinerja KPU. Yang pertama adalah jadwal deklarasi damai yang diundur. Rencananya 2 Juni, tapi jadi 10 Juni. "Saya pikir, ada ketidaktegasan dalam hal ini," kritik Mega.

JAKARTA - Panggung Deklarasi Damai yang diselenggarakan oleh KPU untuk menurunkan tensi pemilihan presiden justru menjadi arena kritik antarcalon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News