Mega-Pro Merenung di Kuburan
Peringati Hari Lahir Pancasila
Minggu, 31 Mei 2009 – 22:04 WIB

Mega-Pro Merenung di Kuburan
JAKARTA - Sedikitnya 7000 massa dari gabungan kader PDIP dan Gerindra bakal menghadiri peringatan hari lahirnya Pancasila, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin (1/6) dinihari.
Peringatan lahirnya Pancasila akan ditandai dengan upacara apel renungan malam. Bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus pembaca teks Pancasila adalah capres PDIP dan Gerindra, Megawati Soekarnoputri. Sedangkan cawapres Prabowo Subianto akan memimpin ikrar bersama.
Baca Juga:
Wakil Ketua Panitia Pelaksana, Adang Ruchiatna, menjelaskan bahwarenungan suci lahirnya Pancasila merupakan bentuk sikap religius. "Dimana Mega-Prabowo mengawali kampanye pilpres dan wapres dengan memohon rahmat Tuhan sekaligus meneguhkan seluruh tekad perjuangan yang telah dirintis oleh para pendiri Republik Indonesia," ujarnya.
Lebih lanjut Adang mengharapkan dalam renungan suci tersebut mampu memunculkan semangat dalam memecahkan persoalan pokok bangsa seperti lunturnya kedaulatan politik, mudah Indonesia diintervensi oleh kepentingan asing dan runtuhnya kemandirian di bidang ekonomi. Menurutnya, merosotnya kesejahteraan rakyat dan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan harus diatasi dengan spirit gotong royong.
JAKARTA - Sedikitnya 7000 massa dari gabungan kader PDIP dan Gerindra bakal menghadiri peringatan hari lahirnya Pancasila, di Taman Makam Pahlawan
BERITA TERKAIT
- Patuh Instruksi Megawati, 4 Kepala Daerah PDIP di Jawa Barat Tak Ikut Retret
- Kader PDIP Bupati Brebes Tetap Ikut Retret: Demi Kepentingan Masyarakat
- 19 Kepala Daerah PDIP di Jateng Absen dari Retret Akmil, Tunggu Arahan Megawati
- PSI Instruksikan Kepala Daerah Melayani Rakyat, Bukan Partai
- Megawati Larang Kadernya Ikut Retret, Rano Karno Bilang Begini
- Sertijab Gubernur Kaltim, Rudy: Dedikasi Pak Akmal Luar Biasa