Mega-Pro Sodori MK 28 Juta Suara Siluman
Selasa, 28 Juli 2009 – 11:02 WIB
JAKARTA -- Pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto secara resmi mendaftarkan gugatan sengketa pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (28/7). Pendaftaran gugatan dipimpin Ketua Bidang Advokasi pasangan Mega-Pro, Gayus Lumbuun dan Koordinator Tim Advokasi, Arteria Dahlan. Sebanyak 52 bukti dugaan pelanggaran yang dikemas dalam 8 kardus diterima panitera MK, Zainal Arifin H. Selanjutnya, gugatan dicatat dalam register perkara nomor 1601/PAN.MK/VII/2009. Menurut Arteria, ada kesengajaan dari KPU untuk membiarkan terjadinya kecurangan yang berdampak pada bertambahnya suara pasangan nomor urut dua, dan merugikan pasangan Mega-Pro. Dengan adanya suara siluman sebanyak 28 juta itu, peluang Mega-Pro untuk maju ke putaran kedua menjadi kandas. "Kami sangat dirugikan karena kehilangan hak maju ke putaran kedua," ujar pengacara muda itu.
Kepada wartawan Arteria Dahlan menjelaskan, salah satu bukti yang diserahkan ke MK adalah kesalahan penghitungan suara, yang jumlahnya cukup fantastis. Arteria menyebutkan, ada sebanyak 28 juta suara hasil tindak kecurangan. "Suara sebanyak itu yang harus dipertanggungjawabkan karena nyata-nyata menambah perolehan suara pasangan nomor dua. Kita juga punya bukti modus kecurangan yang dilakukan," beber Arteria Dahlan. Seperti kita tahu, pasangan nomor urut dua adalah Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Arteria mengatakan, modus kecurangan dengan cara 'memainkan' formulir jenis C-1 dan suara suara yang sudah dicontreng.
Baca Juga:
Jumlah 28 juta suara itu cukup besar, setidaknya bila disandingkan dengan hasil final rekapitulasi suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU sudah menetapkan, dari sebanyak 121.504.481 suara sah, SBY-Boediono meraup 73.874.562 suara atau 60,80 persen. Disusul pasangan Mega-Pro yang mendapat 32.548.105 suara atau 26,79 persen dan JK-Wiranto 15.081.814 suara atau 12,41 persen.
Baca Juga:
JAKARTA -- Pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto secara resmi mendaftarkan gugatan sengketa pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa
BERITA TERKAIT
- Kapolres Siak Ajak Jemaat Gereja HKBP Zamrud Dayun Wujudkan Pilkada Damai
- Ketum GPMI Tolak Sikap Anies di Pilgub Jakarta 2024, Begini Alasannya
- Kipasan Optimistis Ridwan Kamil-Suswonoo Utamakan Keserasian Hubungan Antaretnis
- Halmahera Timur Siap Menjadi Lumbung Pangan, Farrel Adhitama Punya Strategi Jitu
- PDIP Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin yang Bawa Jatim dan Surabaya Lebih Maju
- Pram-Rano Sudah Bertemu Anies, Ridwan Kamil: Mudah-mudahan Ada Berita Baik