Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan

Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan
Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan
JAKARTA – Kemenangan SBY-Boediono yang dilansir sejumlah lembaga survei ditanggapi negatif kubu Mega-Prabowo. Mereka menganggap itu sebagai upaya mempengaruhi masyarakat dari hasil sebenarnya. Mereka sudah menyiapkan quick count tandingan dan sejumlah dugaan kecurangan.

Tadi malam, kubu pasangan capres-cawapres Mega-Prabowo langsung menggelar jumpa pers di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta. Namun, Mega tidak muncul. Yang muncul, antara lain, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Direktur Bantuan Hukum Nasional Partai Gerindra Mahendradatta, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, dan politisi PDI-Perjuangan Gayus Lumbuun.

Mewakili Megawati, Prabowo mengklaim bahwa pelaksanaan pilpres masih diwarnai kecurangan. Buktinya, masih banyak nama pemilih bermasalah dalam DPT. Satu nama tapi dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang berbeda.

’’Berdasarkan pengamatan kami, ternyata proses penyelenggaraan pilpres jauh dari demokratis. Kita melaksanakan proses pemilihan dengan DPT yang bermasalah. Ada 5,6 juta nama pemilih yang diduga manipulasi,’’ katanya.Tapi, Prabowo belum bisa membuktikan apakah nama-nama ganda dalam DPT itu digunakan untuk berbuat kecurangan. ’’Kami belum mendapatkan bukti perbuatan kecurangan. Tapi, DPT ini menunjukkan bahwa proses pemilihan berjalan tidak demokratis,’’ katanya.

Selain itu, kecurangan lain juga ditemukan pada pemilih yang menggunakan KTP. Petugas Pemungutan Suara (PPS), kata Prabowo, mempersulit massa pendukungnya. ’’Mereka sudah membawa KTP dan KK, malah diminta foto copy. Padahal ini hari libur dan mereka rakyat kecil. Bagaimana mereka bisa memenuhi itu,’’ katanya. Prabowo mengklaim ada 5 ribu pendukungnya di Tanjung Priok, Jakarta, yang tidak bisa memilih karena persyaratan itu.

JAKARTA – Kemenangan SBY-Boediono yang dilansir sejumlah lembaga survei ditanggapi negatif kubu Mega-Prabowo. Mereka menganggap itu sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News