Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan

Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan
Mega-Pro Temukan Banyak Kecurangan

Mantan Danjen Kopassus itu juga mengeluhkan sejumlah stasiun televisi yang menyiarkan hasil exit poll dan quick count sebelum proses pemungutan suara rampung. ’’Itu bisa mempengaruhi pemilih untuk memilih calon tertentu. Padahal, di negara moderen, itu dilarang. Exit poll dan quick count baru boleh diumumkan setelah pemungutan suara selesai,’’ katanya.

Prabowo juga menolak hasil quick count sejumlah lembaga survei yang memenangkan SBY. Kata dia, itu adalah upaya untuk mempengaruhi masyarakat. Sebab, belum tentu di lapangan hasilnya seperti yang disiarkan. ’’Kita menghimbau bahwa semua saksi hendaknya tidak terpengarh dengan upaya pembentukan opini,’’ katanya.

Dia membeberkan hasil quick count tandingan dari Indonesia Development Monitor (IDM). ’’Mega-Prabowo memperoleh 38,83 persen, SBY-Boediono 30,05 persen, sementara JK-Win 31,29 persen. Artinya semuanya masih dinamis. Itu diperoleh dari 3 ribu TPS di 17 provinsi,’’ katanya. Bahkan, kata Prabowo, hasil penghitungan di KPU pun tidak langsung menyebut SBY-Boediono meraup 50 persen. ’’Kami mendapat data bahwa SBY-Boediono 49 persen, Mega-Prabowo 42 persen, dan sisanya JK-Win. Tapi, orang-orang di mana-mana menyiarkan kalau SBY-Boediono sudah 50 persen,’’ katanya.

Karena itu, Prabowo akan melakukan langkah hukum untuk menindaklanjuti temuannya itu. ’’Kami sedang menginventarisir semua kecurangan yang kami temukan. Kami khawatir pemilu ini berjalan tidak demokratis dan sesuai dengan peraturan,’’ katanya. (aga)

JAKARTA – Kemenangan SBY-Boediono yang dilansir sejumlah lembaga survei ditanggapi negatif kubu Mega-Prabowo. Mereka menganggap itu sebagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News