Mega Tugaskan Prabowo Urus Ekonomi
Sabtu, 16 Mei 2009 – 00:21 WIB
JAKARTA - Serentetan pembicaraan panjang yang melelahkan antara PDIP dan Gerindra akhirnya benar-benar membuahkan hasil. Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto sepakat untuk menjadi pasangan capres-cawapres pada pilpres mendatang.
Kepastian pasangan Mega-Prabowo diumumkan dalam sebuah jumpa pers di kediaman Megawati, di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Jakarta Pusat Jumat (15/5) sekitar pukul 23.25 . Sebelum pengumuman dilakukan, di malam yang sama Prabowo dan Megawati mengadakan pertmuan di Batu Tulis, Bogor selama sejam mulai pukul 20.30 hingga 21.30.
Baca Juga:
"Hari ini, Jumat 15 Mei 2009 disepakati Bu Megawati dan Pak Prabowo akan maju sebagai pasangan capres dan cawapres. Setelah melalui dialog panjang akhirnya kesepakatan ini bisa dibuat, atas persetujuan rakyat Indonesia berjuang membangun ekonomi rakyat," ujar Sekjen PDIP Pramono Anung, Jumat (15/5) malam.
Sedangkan Megawati dalam jumpa pers itu mengatakan, dirinya menyerahkan tugas-tugas bidang ekonomi ke Prabowo. Menurut Megawati, Indonesia yang kaya raya seharusnya dapat dibangun untuk tujuan yang mulia. "Insya Allah, sekiranya mendapat dukungan rakyat dan Allah maka kalau sekiranya saya dapat terpilih menjadi presiden kembali dan Prabowo sebagai wapres saya, maka penugasan ke beliau (Prabowo) untuk melaksanakan hal-hal ekonomi kerakyatan Indonesia. Tentunya program-program yang secara konstruktif akan kita lakukan bersama," ujar Megawati.
JAKARTA - Serentetan pembicaraan panjang yang melelahkan antara PDIP dan Gerindra akhirnya benar-benar membuahkan hasil. Megawati Soekarnoputri dan
BERITA TERKAIT
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK