Mega
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Ucapan Puan ini kontan mendapat reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat Sumbar. Saking kerasnya respons itu sampai pasangan calon kepala daerah Sumbar pilihan PDIP memilih mundur dan mengembalikan surat dukungannya kepada PDIP.
Dalam pemilihan akhirnya PKS menjadi pemenang.
Dalam berbagai kontestasi politik PDIP tidak pernah berjaya di Sumbar. Dalam memperebutkan kursi DPR RI 2019, PDIP malah dipermalukan karena tidak mendapatkan satu kursi pun. Karena minimnya pengaruh PDIP di Sumbar, pantas saja Mega dan Puan penasaran.
Dalam beberapa perkembangan situasi politik terbaru seharusnya Puan Maharani yang lebih aktif dan vokal.
Namun, kenyataannya Megawati malah lebih aktif dan vokal dibanding Puan.
Sebagai Putri Mahkota yang digadang-gadang bakal mewakili partai pada perhelatan pilpres 2024, Puan terus didorong supaya popularitasnya naik. Namun, itu tidak mudah, karena Puan tidak terlalu nyaman untuk berbicara langsung kepada publik atau media.
Upaya yang paling mencolok adalah balihonisasi massal di berbagai kota.
Foto Puan bertebaran di baliho-baliho di berbagai sudut perempatan jalan. Reaksi masyarakat tidak sepenuhnya positif. Malah banyak yang menganggapnya negatif.
Kilometer 2024 memang masih cukup jauh. Namun, Mega sudah harus berancang-ancang mulai sekarang sebelum terlambat.
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng