Megaproyek, Tiga Stasiun Kena Gusur
Pihak Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjen KA) telah mengajukan penghapusan aset yang bakal tergusur tersebut.
Namun, untuk penguatan penghapusan aset, PT KAI perlu melaporkannya ke Kemenhub, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta Kementerian BUMN.
''Sudah diinventarisasi. Tapi, sebelum dihapus, harus diidentifikasi dan diukur lebih dulu,'' paparnya.
Meski begitu, hingga kini belum ada kegiatan pembangunan double track KA Jombang-Madiun di lingkup tiga stasiun terdampak.
Sebab, pembangunan double track baru menapaki tahap penguatan atau pembuatan tubuh ban untuk fondasi jalur KA.
Lahan yang sudah keras itu bakal diuruk dengan batu kricak. Setelah itu, barulah memasuki tahap pemasangan bantalan dan rel.
''Karena rawan ambles, sebelum digunakan bakal diuji,'' imbuhnya.
Supriyanto mengungkapkan, hingga kini tiga stasiun terdampak masih berfungsi seperti biasa.
Padahal, Stasiun Babadan dan Saradan tidak lagi melayani ticketing sejak 2015 karena memang tidak difungsikan untuk melayani naik turun penumpang.
Dua stasiun tersebut hanya difungsikan untuk persilangan dan penyusulan.
Tiga stasiun kereta api (KA) di Kabupaten Madiun, Jatim dipastikan segera tutup rel.
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- Blusukan ke Tanah Merah, Ridwan Kamil Janji Tak Akan Gusur Warga
- Pramono Lanjutkan Kebijakan Anies, Warga Kedoya Utara Dijamin Bebas Penggusuran
- Mesir Tak Akan Membiarkan Penggusuran Warga Palestina di Gaza
- Rusak Iklim Investasi, Konflik di Rempang Harus Jadi Pelajaran
- Munas-Konbes NU Minta Penggunaan Kekerasan di Rempang Dihentikan