Megawati Bertemu eks Presiden Filipina, Bahas Isu Penghapusan Hukuman Mati
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri membahas isu penghapusan hukuman mati dengan eks Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo.
Pembahasan itu dilakukan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/9).
Megawati menyampaikan Indonesia dengan Pancasila sangat menghargai hak hidup manusia. Pancasila juga terbuka dengan ide-ide yang menjunjung tinggi hak hidup tersebut.
Meski demikian, lanjut Megawati, harus dipahami juga dalam kondisi nyata, ada beberapa tindak kejahatan yang sangat bertentangan dengan hak asasi manusia.
"Di lapangan hal itu masih perlu dipertimbangkan, karena ada kasus seperti narkotika lalu human trafficking, belum juga yang sekarang banyak terjadi masalah sosial, umpama bapak membunuh istri dan anak. Menurut saya, kasus-kasus tersebut perlu pertimbangan yang lebih," kata Megawati.
Megawati ingin ada hukuman yang serius terhadap kejahatan luar biasa pada kemanusiaan. Menurut Megawati, aturan perundang-undangan di sebuah negara menyangkut kejahatan luar biasa itu harus juga dipertimbangkan terkait usulan penghapusan hukuman mati.
"Iya, di lapangan (harus dipertimbangkan). Karena berbeda dalam perundang-undangan," tandasnya.
Di sisi lain, Megawati mengatakan dirinya kenal baik dengan Gloria. Keduanya memimpin negeri di kurun waktu sama yakni di awal 200-an, Megawati di Indonesia dan Gloria di Filipina.
Megawati menyampaikan Indonesia dengan Pancasila sangat menghargai hak hidup manusia.
- Hasto PDIP: Bu Megawati Mencoblos di Kebagusan bareng Keluarga
- Tim Hukum RIDO Kecam Persekusi yang Dialami Sukarelawannya yang Pasang Stiker
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi