Megawati Bungkam soal Anak Jokowi Pimpin PSI, Pakar Pertanyakan Muruah PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Data Politik Indonesia Catur Nugroho menilai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri seharusnya berani menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang putra sulungnya Kaesang Pangarep yang bergabung ke PSI. Sebab, keluarga harus satu partai adalah aturan yang berlaku di PDIP.
"Megawati seharusnya berani menyinggung masalah ini, karena hal ini terkait dengan aturan yang berlaku di PDIP," kata Catur saat dihubungi, Kamis (28/9).
Menurutnya, Megawati harus mengambil sikap itu juga untuk menunjukkan muruah PDIP sebagai partai terbesar saat ini..
Catur menganalisa, masuknya Kaesang ke PSI adalah strategi Jokowi untuk membentuk koalisi gemuk yang menggabungkan partai-partai pendukung Prabowo Subianto dan PDIP sebagai pengusung utama Ganjar Pranowo.
Menurutnya, koalisi besar ini diharapkan Jokowi dapat mengusung pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Ganjar atau sebaliknya.
"Hal ini terkait dengan strategi Jokowi agar Pilpres dapat berlangsung satu kali putaran dengan kemenangan di tangan pasangan Prabowo-Ganjar ini," kata Catur.
Namun, menurutnya, hal ini tidak mudah terwujud karena pengaruh Megawati yang sangat kuat sebagai Ketum PDIP yang ingin mengulang kesuksesan di Pemilu 2014 dan 2019.
"Sehingga Jokowi melakukan strategi 'pecah batu' dengan menempatkan Kaesang di PSI," ucap Catur. (ant/dil/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri seharusnya berani menyinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang putra sulungnya Kaesang Pangarep yang bergabung ke PSI
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Kata Said PDIP Soal Masa Jabatan Ketum Partai Digugat: Saya Kira MK Akan Hormati Kedaulatan Parpol
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Jawaban Puan Maharani Soal Rencana Penunjukan Plt Sekjen PDIP
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- Legislator PDIP Minta Kemendag Tarik MinyaKita yang Tak Sesuai Takaran
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini