Megawati dan Keluarga Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Jelang Idulfitri

Megawati dan Keluarga Ziarah ke Makam Taufiq Kiemas dan Fatmawati Jelang Idulfitri
Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan ziarah ke makam almarhum suaminya, Taufiq Kiemas, dan ibundanya, Fatmawati Soekarno, jelang Idulfitri 1446 H. Foto: PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melakukan ziarah ke makam almarhum suaminya, Taufiq Kiemas, dan ibundanya, Fatmawati Soekarno, jelang Idulfitri 1446 H. Kegiatan ini menjadi tradisi tahunan keluarga Megawati dalam menyambut hari raya.

Menurut Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah, Megawati didampingi putra-putrinya, yakni Prananda Prabowo beserta istri, Nancy Prananda, serta Puan Maharani bersama suami dan anaknya. Turut hadir sejumlah kerabat dekat, termasuk keponakan Megawati dari keluarga Guntur Soekarnoputra.

"Nyekar diawali di TPU Karet Bivak, tempat makam Ibu Fatmawati, kemudian dilanjutkan ke TMP Kalibata untuk berziarah ke makam Bapak Taufiq Kiemas," ujar Basarah.

Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, sementara Taufiq Kiemas merupakan mantan Ketua MPR RI periode 2009-2013 yang aktif memperjuangkan persatuan bangsa.

Selain keluarga, sejumlah tokoh PDIP turut hadir, antara lain Djarot Saiful Hidayat, Rokhmin Dahuri, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno. Kegiatan ini juga dihadiri fungsionaris partai seperti Wiryanti Sukamdani, Mindo Sianipar, serta sejumlah anggota DPR RI dari PDIP.

Basarah menjelaskan, tradisi nyekar tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum, tetapi juga momen refleksi dan silaturahmi keluarga besar PDIP. "Ini menjadi pengingat untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan para pendiri negara," katanya.

Setelah Ramadan, Megawati dan keluarga akan merayakan Idul Fitri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, sebagaimana tradisi tahun-tahun sebelumnya. (tan/jpnn)


Tradisi nyekar tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum, tetapi juga momen refleksi dan silaturahmi keluarga besar PDIP.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News