Megawati dan SBY Duduk Semeja di KTT G20, Begini Respons Masinton

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyebut momen elite politik nasional bisa duduk semeja saat Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali sebenarnya ditunggu-tunggu publik.
Sejumlah tokoh, antara lain, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY, hingga Wapres ke-12 RI Jusuf Kalla duduk semeja pada Gala Dinner KTT G20, Rabu (16/11).
"Ini sebetulnya, kan, suasana yang ditunggu-tunggu lama oleh masyarakat kita. Para pemimpin, elite-elite kita, ternyata bisa duduk bareng," kata Masinton kepada awak media, Kamis (17/11).
Hubungan Megawati dengan SBY berlangsung kurang harmonis sejak Pilpres 2004. Kedua tokoh itu bersaing di pilpres secara langsung yang pertama kali digelar dalam sejarah RI tersebut.
Saat itu, SBY yang diusung Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) mengalahkan Megawati. Sejak itu hubungan kedua tokoh tersebut renggang.
Namun, kedua tokoh itu bisa duduk bareng dan berbincang pada Gala Dinner KTT G20 di Bali.
Oleh karena itu, Masinton mengajak masyarakat jangan sampai terbelah meski ada perbedaan politik. Toh, para elite politik nasional yang berbeda partai politik pun bisa duduk bareng.
"Masyarakat jangan sampai terbawa suasana politik keterbelahan. Artinya bahwa politik itu suasana yang sangat dinamis. Perbedaan itu biasa," ujar Masinton.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengajak publik bersatu menyikapi pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono saat forum KTT G20.
- Link Streaming Final Four Proliga 2025: Megawati Cs Siap Menghadapi Popsivo Polwan
- Hadirkan Megawati, Gresik Petrokimia Makin Optimistis Raih Target Juara Proliga 2025
- Konon, Kader di Tingkat Bawah Meminta Megawati Jadi Ketum PDIP saat Kongres
- Tonton Teater Imam Bukhari-Sukarno, Megawati Sampaikan Pesan Penting
- Megawati Tonton Teater di GKJ, Menterinya Prabowo Ikut Hadir
- Pertemuan Megawati-Prabowo Bakal Memengaruhi Keputusan Hasil Kongres PDIP?