Megawati Dapat Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan dari Vladimir Putin, Pertama dalam Sejarah RI
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri akan menerima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan (State Order of Friendship) dari Republik Federasi Rusia.
Penghargaan itu diberikan mengingat jasa-jasa besar Megawati dalam mempererat persahabatan, kerja sama, dan saling menghargai antarrakyat Indonesia dan Rusia.
Megawati yang juga ketua umum PDIP itu akan menjadi orang yang pertama dari Indonesia yang menerima penghargaan Bintang Jasa ini.
Penghargaan ini sudah berlangsung sejak sekitar 2000 lalu.
Beberapa penerima Bintang Jasa Persahabatan ini antara lain adalah Mahathir Mohammad (2003), Nelson Mandela (2005), Lee Kuan Yew (2009), Mahmoud Abbas (2013), Ban Kim Moon (2016).
“Penghargaan State Order of Friendship dapat dikategorikan sebagai penghargaan negara Rusia untuk penerima dengan prestasi dan jasa yang luar biasa," kata Ketua Bidang Luar Negeri DPP PDIP Ahmad Basarah dalam siaran pers, Rabu (2/6).
Basarah mengatakan Bintang Jasa Negara ini disematkan kepada Megawati sebagai Presiden Kelima RI melalui Dekrit Presiden yang diteken Vladimir Putin 10 Februari 2020, dalam rangka memperingati 70 tahun hubungan Indonesia-Rusia.
Sejatinya, ujar Basarah, penghargaan ini akan diserahkan langsung oleh Presiden Vladimir Putin dalam upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan Rusia pada November 2020 lalu.
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri akan menerima Bintang Jasa Negara untuk Persahabatan (State Order of Friendship) dari Republik Federasi Rusia. Penghargaan ini diputuskan melalui Dekrit Presiden yang diteken Vladimir Putin 10 Februari 2020.
- Budiarsa Sastrawinata Raih Nawacita Awards 2024 Kategori Kemajuan Infrastruktur & Industri
- 10 Desainer Berbakat Raih Penghargaan Saat Kontes ISFDC 2024
- Bank Sinarmas Raih 2 Penghargaan di Bangkok
- Konsisten Berikan Konten Positif, SnackVideo Borong 2 Penghargaan Sekaligus
- Buku Karya Anggota DPR Herman Khaeron Soal Pangan Mendapat Penghargaan
- Megawati Harap AI Tidak Menjadi Alat yang Mengancam Peradaban