Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
jpnn.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku balakangan menerima informasi institusi negara mengarahkan rakyat untuk memilih kandidat tertentu pada Pilkada Jakarta 2024.
Hal demikian disampaikan Megawati melalui pemutaran video yang diputar DPP PDIP di kantor parpol berkelir merah, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (20/11).
“Mereka memaksakan pasangan calon tertentu dengan berbagai intimidasi dan sekaligus iming-iming sembako gratis bahkan uang. Itu semua adalah bagian dari money politics,” kata Megawati, Rabu.
Presiden kelima RI berharap seluruh rakyat Indonesia tidak terpengaruh dan takut terhadap berbagai intimidasi pihak tertentu dalam memaksakan pilihan.
Sebab, kata Megawati, Indonesia menjadi negara demokrasi yang membyat rakyat berhak menentukan pilihan secara merdeka, bebas, dan berdaulat.
Dia pun mengajak rakyat bisa belajar dalam kontestasi politik di Ghana, ketika masyarakat memilih secara berdaulat tanpa takut tekanan.
"Mari belajar dari rakyat Ghana di Benua Afrika. Mereka punya keberanian untuk menolak berbagai bujuk rayu kekuasaan," katanya.
Megawati bahkan menyebut rakyat di Ghana berani menolak bujuk rayu soal pembagian sembako gratis dengan berbicara hal yang diinginkan.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut ada institusi negara tak netral pas Pilkada Jakarta 2024, bahkan lakukan intimidasi.
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Isrullah-Usman Merangkul Semua Golongan, Layak Dijadikan Contoh Dalam Berpolitik
- Survei LSI: Jelang Pilwalkot Pontianak, Petahana Kokoh di Angka 72,7 Persen
- 7 Hari Jelang Pencoblosan Pilkada, Hasto: Banyak Kandidat dari PDIP Berasal dari Rakyat
- Survei LPMM: Helldy-Alawi Elektebilitasnya Moncer dari 2 Rivalnya