Megawati Ingatkan Kader PDIP di Sumbar Tak Sendiri, Kekuatan akan Dikerahkan untuk 2024

Doktor geopolitik dari Universitas Pertahanan itu memberi teladan dari Bung Karno, bagaimana saat dibuang di Bengkulu, mengalami bagaimana susahnya kultur yang ada. Namun, Bung Karno tak berhenti dan akhirnya memenangkan hati rakyat.
“Apa yang dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta adalah kualitas seorang pemimpin yang tak berhenti bergerak di tengah kondisi apa pun,” kata Hasto.
Hasto juga menceritakan teladan kerja keras dari Megawati saat Orde Baru. Presiden Kelima RI itu bergerak ke rakyat di bawah intaian mata-mata rezim.
“Layaknya tower telepon, apa yang dilakukan Bu Mega dengan keliling Indonesia melantik koordinator kecamatan, bagaikan memasang banyak tower sinyal. Hampir di seluruh Indonesia, sehingga akhirnya pada 1999 menjadi parpol pemenang pemilu,” kata Hasto.
Hasto menilai gerakan Soekarno dan Megawati, membuktikan berpolitik itu adalah bergerak ke rakyat bukan kepada elite.
Hasto meminta kader PDIP harus mencari ide-ide baru untuk menembus batasan untuk semakin dekat dengan rakyat. “Idea over opinion. Itu yang pertama,” kata Hasto.
Kedua ialah imajinasi yang berkaitan dengan kepentingan partai.
Ketiga ialah spirit juang. Hasto mengatakan untuk mencapai ide dan imajinasi itu, harus dengan spirit juang untuk mencapai tahapan-tahapan yang menang harus dilewati.
Hasto Kristiyanto menilai inti gerakan ialah mendekat kepada rakyat, seperti yang dilakukan Soekarno dan Megawati.
- Eks Wakapolri: Dakwaan KPK Terhadap Hasto Dilebih-lebihkan, Pasal Pokok Juga Tak Jelas
- Legislator PDIP Stevano Dorong MA Segera Membentuk Kamar Khusus Pajak
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- Febri Endus Cepatnya Kasus Hasto ke Pengadilan Atensi Khusus yang Tak Wajar, Buktinya?
- Reaksi Hasto setelah Dengar Dakwaan KPK: Ini Daur Ulang demi Kepentingan Politik
- Hasto Kristiyanto: Tanpa Supremasi Hukum, Republik Ini Tak Akan Kokoh