Megawati Ingatkan KPU dan Intelijen Tak Bermain di Pilpres
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan intelijen negara tidak ikut bermain dalam pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Warning itu disampaikan Megawati saat mendeklarasikan koalisi partai politik pendukung Joko Widodo di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).
"Kalau mau menegakkan demokrasi, jangan KPU bermain. Dan pada kenyataannya kejadian itu ada buktinya karena masih banyak masuk (gugatan hasil pemilu legislatif, red) ke MK," kata Megawati.
Presiden RI kelima itu mengingatkan agar teknologi informasi (TI) untuk rekapitulasi suara di KPU tidak dimanipulasi. “Karena itu (TI) sangat mudah dimanipulasi, selama itu berjalan, jangan bersorak gembira, keprihatinanlah yang ada," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, lembaga intelijen juga tak perlu menjadi alat bagi kelompok tertentu demi kepentingan di pilpres. Megawati menegaskan, intelijen dibentuk bukan untuk bermain di dalam negeri.
"Intelijen jangan main. Itu bukan permainan dalam negeri, bukan untuk kepentingan orang per orang,” katanya.
Megawati juga mencemaskan praktik money politis. Maraknya gugatan hasil pileg, katanya, juga tak lepas dari money politics.(fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan intelijen negara tidak ikut bermain
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Madas Nusantara Deklarasikan Dukungan untuk Pramono-Rano
- 3 Cawagub Tawarkan Kebijakan Menangani Banjir di Jakarta
- Pramono Sebut Anak Abah dan Ahokers Mendukung Dirinya di Pilgub Jakarta
- Sindir Pram-Rano di Debat, Ridwan Kamil Menyeret Nama Ahok
- Serangan Hoaks Makin Ramai, Tim Pemenangan Luthfi-Yasin Lapor Polda Jateng