Megawati Ingin Dokumen KAA dan GNB Jadi Warisan Dunia
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri benar-benar punya minat besar pada hal-hal yang yang berbau Konferensi Asia Afrika (KAA) maupun Gerakan Non Blok (GNB) yang dipelopori ayahnya, Bung Karno. Bagi Megawati, berbagai catatan tentang KAA dan GNB bisa menjadi hal penting bagi dunia.
Hal itu pula yang ditunjukkan Megawati saat menyampaikan pidato kebudayaan di gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di Jakarta, Selasa (26/5). Menurutnya, KAA merupakan peristiwa politik penting yang merubah peradaban dunia. “Spirit Dasa Sila Bandung bergerak menjadi basis kekuatan moral dan tenaga pembebas bagi bangsa-bangsa untuk merdeka,” katanya.
Saat KAA digelar pada 1955, lanjutnya, hanya sekitar 30 negara di luar Eropa dan Amerika yang merdeka. Namun, pasca-penyelenggaraan KAA hingga tahun 1970-an, sudah lebih dari 120 negara di Asia, Afrika dan Amerika Latin yang meraih kemerdekaan. “Kecuali Palestina yang masih berjuang untuk meraih kemerdekaannya,” ujarnya.
Megawati juga menuturkan pengetahuannya seputar GNB. Maklum, Megawati sebagai putri Presiden Soekarno saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB di Belgrade, Yugoslavia pada 1961, juga tercatat sebagai anggota delegasi RI. Kala itu dia masih berusia 14 tahun.
Para kepala negara saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung. Foto: Sekretariat Kabinet
Megawati mengaku masih ingat betul ketika ayahnya berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin GNB. Misalnya, Josip Broz Tito dari Yugoslavia, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, atau Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru.
"Kenangan yang indah dan melekat begitu kuat, khususnya ketika saya mendampingi ayah saya Presiden Republik Indonesia Soekarno. Pada saat Beliau (Bung Karno, red) berbicara, berdiskusi dengan pemimpin-pemimpin penting di dunia pada saat itu," ujarnya.
JAKARTA - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri benar-benar punya minat besar pada hal-hal yang yang berbau Konferensi Asia Afrika (KAA) maupun
- PAM JAYA Menggratiskan Biaya Pemasangan Sambungan Bagi Pelanggan Baru
- 5 Korporasi Jadi Tersangka Kasus Timah, Pengamat UI Minta Pemerintah Perketat Pengawasan
- Saksikan Layanan PBG di Kota Tangerang Selesai 4 Jam, Mendagri Langsung Acungkan Jempolnya
- Honorer Habis pada 2025, Semua jadi PPPK, Pak Budi Bilang 100%
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional
- Honorer Lulus PPPK 2024 Mendapat Ucapan Selamat, yang Gagal Masih Menanti Kepastian