Megawati - Jokowi, Ada Api di Dalam Sekam?
Oleh: Asep Lukman
Pertanyaannya, apakah Jokowi tidak paham bahwa Megawati secara psikologis sangat terganggu dan secara politik merasa dirugikan?
Tentu Jokowi sangat paham itu. Bahkan ia tidak sekadar membiarkan hal itu terjadi, tetapi lebih dari itu.
Tujuannya, Jokowi mungkin sedang mengatakan pada publik bahwa ia bukan petugas partai, ia tidak bisa di “remote control” begitu saja sebagaimana anggapan publik yang menafsirkan klaim Megawati.
Sebagai presiden, Jokowi adalah pemimpin koalisi besar yang disebut lembaga negara. Partai apa pun hanya sekoci dibanding kapal besar yang ia nakhodai.
Sebenarnya bagi Jokowi, PDIP adalah partai pendukung dan pengusung dirinya, tetapi Jokowi berharap, baik PDIP atau dirinya seharusnya diposisikan sebagai dua pihak yang memilki simbiosis mutualisme. (*)
Penulis merupakan pemerhati sosial politik
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kecemburuan itu dapat ditilik setidaknya dari empat peristiwa politik di depan mata publik.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Komitmen Prabowo untuk Pengembangan Energi Baru Terbarukan, PT HGI Siapkan Cara Ini
- Pererat Hubungan Kabinet Merah Putih, Prabowo Gelar Jamuan Santap Malam
- Duet Simon Aloysius-Iwan Bule Dianggap Tepat Memegang Pertamina
- Prabowo Optimistis Wujudkan Swasembada Pangan lewat 'Cetak Sawah Sejuta Hektare
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No