Megawati Merasakan Pengalaman Luar Biasa Selama Menjadi Juri Zayed Award
jpnn.com, ITALIA - Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri bersama para tokoh dunia kembali menggelar rapat dalam penjurian Zayed Award untuk Persaudaraan Manusia atau Zayed Award for Human Fraternity 2024.
Rapat tersebut kembali digelar di Hotel de Russie, Roma, Italia, Selasa (19/12) pagi waktu setempat.
Rapat final di kota Roma ini dilakukan setelah Megawati bersama dewan juri lainnya mengelar pertemuan dengan Paus Fransiskus di Istana Apostolik, Vatikan, pada Senin (18/12) waktu setempat.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Megawati bersama dewan juri memulai rapat finalisasi nominasi pemenangan Zayed Award sekira pukul 08.45 waktu setempat.
Adapun, dewan juri yang hadir di antaranya, Prefek Emeritus Tahta Suci Dikasteri Gereja Oriental Kardinal Leonardo Sandri, Ketua Komisi Amerika Serikat untuk Kebebasan Beragama Internasional, Rabbi Abraham Cooper, mantan Direktur Jenderal UNESCO dan mantan menteri Bulgaria Irina Bokova, dan Sekjen Zayed Award Mohamed Abdelsalam.
Usai rapat selama kurang lebih dua jam, Megawati pun mengungkapkan bahwa keterlibatannya sebagai juri dalam ajang Zayed Award merupakan pengalaman yang sangat luar biasa.
Pasalnya, Megawati bersama dewan juri harus memilih nama-nama tokoh dari seluruh penjuru dunia untuk masuk dalam 5 besar Zayed Award.
Megawati mengatakan nantinya 5 nama nominasi itu akan diserahkan kepada Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb untuk menentukan pemenang dalam kategori perorangan dan organisasi.
Megawati pun mengungkapkan bahwa keterlibatannya sebagai juri dalam ajang Zayed Award merupakan pengalaman yang sangat luar biasa.
- Tahun Banteng
- Politik Ular
- 5 Berita Terpopuler: Kongres I PPPK RI Beri Lima Rekomendasi, Ada Peluang yang Terbuka, BKN Bikin Semua Honorer Lulus?
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- KPK Buka Peluang Memanggil Megawati, Said PDIP: Jangan Menggiring Opini Lebih Maju
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis