Megawati Minta GNB Gelorakan Memori Kolektif untuk Bangkit
Gerakan itu, lanjut dia, menjadi roh dan spirit Gerakan Non Blok. Gerakan politik kebudayaan yang berhasil memecah kebekuan akibat perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dengan demikian, negara-negara yang baru merdeka di kawasan Asia, Afrika dan Amerika Latin tak terseret atau tenggelam dalam arus kepentingan negara adidaya saat itu.
"Saat ini kita berada di jantung kebudayaan dunia, di markas UNESCO. Sebagai lembaga kebudayaan bangsa-bangsa, saya yakini UNESCO memiliki cara pandang yang sama tentang pentingnya arsip Gerakan Non Blok. Saya yakin UNESCO akan memutuskan arsip Gerakan Non Blok dan Bencana Alam Tsunami sebagai Memory of The World, sebagaimana arsip KAA," ujarnya.
Dalam forum internasional itu, Megawati didampingi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Perancis Hotmangaradja Panjadjaitan, Kepala Arsip Nasional Dr Mustari Irawan, dan Duta Arsip Nasional Rieke Diah Pitaloka. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Irine Yusiana Roba juga ikut mendampingi Megawati dalam kegiatan tersebut.(fri/jpnn)
JAKARTA - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh negara meratifikasi dua konvensi internasional terkait penyelamatan arsip. Menurutnya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- Lihatlah Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Ikut Turun ke Jalan
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset