Megawati Minta Omongannya yang Ini Jangan Dipelintir
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sepertinya masih gerah dengan ulah salah satu media asing yang sempat memelintir pernyataannya soal pembubaran KPK beberapa waktu lalu.
Nah, saat berpidato di depan kader PDIP, Kamis (27/8), Presiden RI ke-5 itu meminta media yang hadir tidak melakukan hal yang sama.
Ini disampaikan Mega, saat berpidato ketika pelantikan pengurus Bapilu dan Badan Saksi Pemilu Nasional DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Saat itu Mega mengatakan partainya memiliki waktu yang singkat melakukan persiapan menghadapi Pilkada Serentak 9 Desember 2015. Itu menurutnya tak terlepas dari keputusan KPU sedikit terburu-buru menjalankan Pilkada Serentak.
"Menurut saya keputusan KPU untuk selenggarakan suatu Pilkada Serentak itu agak terburu-buru, sehingga persiapannya pun jelas harus dipersiapkan secara cepat. Hanya kurang lebih dalam waktu empat bulan," kata Megawati.
Namun demikian, Megawati berharap Pilkada Serentak pertamakali ini bisa dijalani dengan baik. Apalagi partai politik ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan Pilkada.
Kalau sampai pesta demokrasi di daerah ini tidak berhasil, maka harus dievaluasi, termasuk mengkaji ulang sistem pilkada serentak untuk kembali pada mekanisme yang ada sebelumnya.
"Pada kita sendirilah tanggung jawab ini ada. Karena kalau sekiranya Pilkada pertama serentak belum dapat berjalan baik tentu akan dievaluasi pada tahun-tahun berikutnya. Kemungkinan bisa saja kembali pada hal yang telah dilakukan seperti biasanya (tidak serentak)," jelasnya.
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sepertinya masih gerah dengan ulah salah satu media asing yang sempat memelintir pernyataannya
- Survei Trust Indonesia: Bassam-Helmi Jadi Pemenang Pilbup Halmahera Selatan
- Gelar Doa Bersama, Timses RIDO: Isi Masa Tenang dengan Hal Positif
- Pemuda Kristen Jakarta Kecam Pernyataan Bermotif SARA Menteri Maruarar Sirait
- 3 Pejabat Pemkab Banggai jadi Tersangka Tindak Pidana Pemilu 2024
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Beredar Surat Instruksi Prabowo untuk Pilih Ridwan Kamil, Ini Penjelasannya