Megawati Optimistis Jago PDIP di Pilkada Jambi Kalahkan Cagub Ganteng

jpnn.com - JAKARTA - PDI Perjuangan ingin total dalam mengusung pasangan Hasan Basri Agus-Edi Purwanto pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Jambi pada pilkada serentak tahun ini. Demi memenangkan duet yang dikenal dengan sebutan HBA-Edi itu, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri bahkan turun langsung ke Jambi untuk memberi motivasi.

Sabtu (21/11) siang, Megawati hadir di Lapangan Eks MTQ, Taman Rimba, Kota Jambi untuk bertemu dengan HBA-Edi. Saat tiba di lokasi acara, Presiden RI kelima itu terlihat mengacungkan 1 jari sebagai simbol nomor urut pasangan HBA-Edi.

Megawati memang tidak secara khusus berorasi. Sebab, ia mendaulat politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka untuk memacu semangat pada pendukung HBA-Edi.

Namun demikian, Megawati dalam kesempatan itu menegaskan optimismenya bahwa HBA-Edi bakal memenangi pemilihan. Optimisme itu bukan semata-mata karena duet HBA-Edi diusung koalisi partai besar -PDIP, Partai Demokrat dan Golkar-, tetapi juga karena kiprah Hasan Basri selama ini sebagai Gubernur Jambi periode 2010-2015 yang telah menorehkan berbagai catatan positif.

"Kami yakin pasangan Hasan Basri Agus-Edi Purwanto akan menjadi pemimpin yang baik untuk masyarakat Jambi, membangun dengan prinsip demi kesejahteraan rakyat," ujar Megawati sebagaimana dikutip dari siaran pers PDIP.

Sedangkan Rieke saat berorasi menyatakan, HBA-Edi pasti bakal mampu mengungguli duet Zumi Zola-Fahrori Umar. Pilkada Jambi kali ini memang hanya diikuti dua pasang calon.

Menurut Rieke, jangan sampai warga Jambi galau dalam memilih hanya karena ada calon kepala daerah yang ganteng dan kondang karena keartisannya. Ucapan Rieke itu tentu merujuk ke Zumi Zola yang sebelum terjun ke politik memang sudah membintangi puluhan sinetron.

Namun, Rieke menegaskan bahwa wajah ganteng tak akan membuat rakyat sejahtera. "Katanya banyak ibu-ibu bingung karena saingannya ganteng. Saya ingatkan, apa ganteng itu cukup membuat rakyat sejahtera?" tanya Rieke yang dijawab secara kompak oleh warga dengan kata ”tidak."