Megawati: Sing Presiden Tuh Sopo?
jpnn.com - jpnn.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indoesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka kenangannya tentang masa-masa pembentukan Kabinet Kerja pimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Megawati mengungkapkan, banyak elite partai politik pengusung duet Jokowi-JK yang merasa yakin bakal jadi menteri.
Presiden RI Kelima itu mengatakan, ada yang merasa jemawa bakal masuk kabinet. "Banyak yang petantang-petenteng seakan sudah banyak yang jadi, sok tahu banget," ujar Megawati saat menyampaikan kata sambutan pada perayaan ulang tahunnya yang ke-70 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, Senin (23/1).
Menurut Megawati, ada beberapa anggota partai yang datang kepadanya untuk mencari tahu apakah akan dipilih oleh Presiden Jokowi menjadi menteri di Kabinet Kerja. Namun, putri Proklamator Ri Soekarno itu menegaskan bahwa dirinya tidak tahu-menahu tentang nama-nama yang akan dipilih oleh Jokowi menjadi menteri.
"Emang sing presiden tuh sopo yo? (memangnya yang presiden siapa sih?),” katanya.
Megawati menambahkan, saat ini pemerintahan Jokowi-JK sudah sudah tiga tahun berjalan. Dia melihat banyak raut wajah menteri yang berubah. Mulai dari rambut yang perlahan-lahan dipenuhi uban, hingga raut wajah yang dipenuhi kerutan.
Namun, Megawati juga mempertanyakan kerutan dan uban itu. "Garis-garis di dahinya makin tebel, gak tahu itu betul serius apa mau kelihatan serius," pungkasnya.(cr2/JPG)
Ketua Umum Partai Demokrasi Indoesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka kenangannya tentang masa-masa pembentukan Kabinet Kerja pimpinan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila