Megawati Soekarnoputri hingga Erick Thohir Bicara Upaya Pengobatan Medis Berbasis Lontar Usada

jpnn.com - BEDUGUL - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC). Megawati Soekarnoputri memberikan dukungan terhadap pendekatan baru dalam dunia medis Indonesia, yakni memanfaatkan kekayaan lokal untuk mendukung pengobatan medis.
Megawati Soekarnoputri menyatakan itu saat melakukan peresmian Renovasi dan Revitalisasi Grand Inna Bali Beach, serta Penjelasan dan Presentasi Pembangunan "Rumah Sakit Mayo" dan "Kebun Tanaman Obat", di Denpasar, Bali, Senin (16/1).
Megawati sempat mengunjungi rencana lokasi taman di lokasi pembangunan yang di tengahnya ada sebuah danau kecil yang sedang dibangun. Lalu, nantinya di sekitar lokasi itu akan ditanami tanaman obat-obatan.
Megawati yang ditemani Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Kepala BRIN Laksana Tri Handaka, berkeliling sekaligus bertanya jawab mengenai tanaman-tanaman obat yang akan dibudidayakan. “Cari tanam-tanaman obat-obatan Indonesia,” kata Megawati.
Putri Proklamator Kemerdekaan RI Soekarno itu bahkan bercerita mengenai sahabatnya di Jeju, Korea Selatan, bernama Professor Kim, yang mengelola sebuah hotel namun memadukan dengan layanan kesehatan.
Wisata kesehatan itu disertai sebuah taman yang diberi nama Taman Megawati Soekarnoputri.
Taman itu merupakan bagian dari terapi kesehatan yang diberikan kepada pengunjung.
Bagi Megawati, potensi di Indonesia sangat besar untuk mengembangkan obat-obatan yang lebih alami.
Megawati Soekarnoputri memberikan dukungan pendekatan baru dunia medis Indonesia, yakni memanfaatkan kekayaan lokal untuk mendukung pengobatan medis.
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif