Megawati Suarakan Perdamaian Korsel-Korut Dilakukan Lewat Budaya dan Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengharapkan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara semakin kuat, dalam artian bukan sekadar secara politik, namun juga dari sisi budaya dan ekonomi.
Hal itu disampaikan Megawati sebelum dirinya sebagai salah satu pembicara Forum DMZ International Forum on the Peace Economy yang dilaksanakan di Korsel.
BACA JUGA: Putra Tewas Ditembak Polisi di Lokasi Pernikahan Wanita Idamannya
Yang pertama disampaikan Megawati bahwa dirinya juga diundang pihak Korea Utara, bukan hanya pihak Korea Selatan.
"Sebetulnya saya juga ada undangan ke Korut, tapi saya sedang menunggu, mencari waktu yang baik," kata Megawati di Seoul, Rabu (28/8) malam.
Yang jelas, Megawati menyatakan dirinya bersedia bicara di forum DMZ itu karena merasa bahwa perdamaian antara dua Korea adalah kebutuhan untuk menegakkan perdamaian dunia. Sebab seperti diketahui saat ini, selain di Korea sendiri, di Eropa juga ada isu menyangkut Brexit.
"Jadi memang saya kira inilah dinamikanya yang disebut sebagai globalisasi," imbuhnya.
Menyangkut isu Korea, Megawati mengingatkan akan permintaan Presiden Korea Selatan dahulu Kim Dae Jung, penerima nobel perdamaian yang selalu mendorong proses penyatuan Korea.
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri mengharapkan perdamaian Korea Selatan dan Korea Utara semakin kuat, dalam artian bukan sekadar secara politik, namun juga dari sisi budaya dan ekonomi.
- Megawati Merasakan Getaran Kasih Risma yang Bisa Mengubah Jawa Timur
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan
- Megawati Ungkap Survei Pesanan, Singgung Pertanyaan ke Responden By Phone
- Bicara di Ponorogo, Hasto Harap Kader PDIP Tak Lemah setelah Menghadapi Pengkhianatan
- Megawati Mengaku Tak Punya Handphone, Singgung soal Penyadapan dan James Bond